Kamis, 22 Desember 2016

KISI-KISI MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN



1.      Mata kuliah metodologi penelitian adalah sebagai alat untuk menemukan kebenaran, pembuktian dan pengembangan dalam suatu penelitian baik dilakuakn mahasiswa maupun praktisi. Sebagai mahasiswa juga sebagai jembatan untuk memahami sebuah langkah-langkah penelitian yang disini adalah skripsi sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi.
2.       Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Caranya dengan berpikir ilmiah yang  berarti kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri2 keilmuan (Rasional, empiris, dan sistematis). Rasional : kegiatan penelitian dilakukan dengan masuk akal, Empiris : cara2 penelitian yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga dapat dilihat dan diamati oleh orang lain dan Sistematis : proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah2 tertentu yang bersifat logis.
3.       DATA YANG DIPEROLEH HARUS MERUPAKAN DATA EMPIRIS YANG MEMPUNYAI KRITERIA TERTENTU, YAITU VALID. Valid berarti derajat ketepatannya antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan. Untuk mendapatkan data yang valid dipelukan pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Reliabilitas adalah derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu. (data sekarang sama dengan data di masa yang akan datang). Obyektifitas adalah berkenaan dengan interpersonal agreement. (kesepakatan antar banyak orang)
4.       Penelitian bertujuan untuk PENEMUAN: Data yang diperoleh peneliti benar2 data yang baru (belum diketahui), PEMBUKTIAN: data yang diperoleh untuk membuktikan keraguan terhadap informasi tertentu, PENGEMBANGAN: data yang diperoleh untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
5.       Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah Many labels have been used to distinguish between traditional research methods and these new methods; positivistic versus postpostivistic; scientivic versus artistic research; confirmatory versus discovery oriented research; quantitative versus qualitative research. Perbedaan yang mendasar adalah Perbedaan yang mendasar dalam penelitian kuantitatif dengan kualitatif adalah pada pengukuran proses penelitian variabel.
6.       Istilah-istilah dalam penelitian:
a.       Hipotesis: dugaan sementara atau jawaban sementara rumusan maslaah
b.      Variable: SEGALA SESUATU YANG BERBENTUK APA SAJA YANG DITETAPKAN OLEH PENELITI UNTUK DIPELAJARI SEHINGGA DIPEROLEH INFORMASI TENTANG HAL TERSEBUT, KEMUDIAN DITARIK KESIMPULAN
c.       Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
d.      Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
e.      Populasi adalahSekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.
f.        Sampel adalah Semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya atau merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :
1)      Kendala biaya
2)      Kendala waktu
3)      Kendala tenaga
4)      Polulasi yang tidak terdefinisikan 
5)     Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.

KISI-KISI MATA KULIAH KONDISI FISIK



Kisi-kisi Kondisi Fisik
1.      Kondisi fisik merupakan sebuah perumpamaan atau gambaran keadaan manusia dilihat dari fisik. Kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik. Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung mengembangkan aktifitas psikomotor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apabila kemampuan fisiknya memadai.
2.      Peranan langsung terhadap produktifitas kerja tergantung dari kondisi fisik individu. Mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan: (a) Motivasi kerja, (b) Semangat kerja, (c) Rasa Percaya diri, (d) Tingkat ketelitian dan konsentrasi
3.      Dalam ranah olahraga kondisi fisik berperan sebagai
a.       Peningkatan sistem sirkulasi dan kerja jantung
b.      Peningkatan dalam komponen kondisi fisik (kekuatan, kelentukan, kecepatan, stamina dan komponen kondisi fisik lainnya)
c.       Peningkatan ekonomis gerak yang lebih baik
d.      Recovery yang lebih cepat setelah latihan
e.       Peningkatan respon yang lebih cepat dari organisme tubuh
f.       Membantu tercapainya prestasi puncak
4.      Pengertian Istilah latihan berasal dari:
a.      PRACTICE: aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya
b.      EXERCISE: perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya
c.       TRAINING: penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek
5.      PENGERTIAN LATIHAN ADALAH merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan: kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih. Ciri-ciri Latihan Adalah Proses meningkatkan kualitas dalam berolahraga yang berkontinyu, progresif, memiliki tujuan dengan menggunakan metode tertentu yang berisi materi praktek dan teori
6.      Komponen-komponen latihan:
a.       Intensitas adalah ukuran yang menunjukan kualitas pembebanan
Cara menentukan intensitas dengan:
1)      1 RM (Repetisi Maksimum): digunakan untuk menentukan beban dengan ukuran berat
2)      Denyut Jantung Per Menit: ditentukan dengan 220-usia (orang umum)
3)      Kecepatan (waktu tempuh): lamanya waktu dengan jarak tempuh
4)      Jarak tempuh: jarak tempuh dengan waktu tertentu
5)      Jumlah repetisi: jumlah ulangan dengan waktu tertentu
6)      Pemberian waktu recovery dan interval: untuk latihan teknik dengan pengulangan yang banyak waktu istirahat dikurangi
b.      Volume adalah ukuran untuk menunjukan kuantitas (jumlah) suatu rangsang pembebanan.
c.       Recovery adalah waktu istirahat yang diberikan pada saat antar set atau antar repetisi
d.      Interval adalah waktu istirahat pada antar seri, antar sircuit, atau antar sesi latihan
e.       Repetisi adalah julah ulangan yang dilakukan untuk setiap butir atau item latihan.
f.       Set adalah merupakan jumlah ulangan dalam satu jenis butir latihan.
g.      Seri ukuran untuk mengetahui keberhasilan dalam menyelesaikan beberapa rangkaian butir latihan yang berbeda-beda. Artinya dalam latihan satu seri terdapat beberapa set
h.      Durasi ukuran dimana menunjukan lamanya waktu perangsangan.
i.        Densitas Pengertian densitas hampir sama dengan durasi, namun untuk densitas dihitung WAKTU EFEKTIF DALAM LATIHAN untuk mengetahui ukuran densitasnya. Densitas dipengaruhi oleh pemberian waktu recovery dan interval.
j.        Irama ukuran menunjukan kecepatan pelaksanaan suatu perangsangan pembebanan.
k.      Frekuensi jumlah latihan dalam periode tertentu
l.        Sesi adalah jumlah materi program latihan yang disusun dan harus dilakukan dalam satu kali pertemuan (tatap muka).
7.      Prinsip-prinsip latihan
a.       Prinsip kesiapan: materi dan dosis latihan harus disesuaikan dengan usia olahragawan
b.      Individual: Perbedaan karakteristik atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor
c.       Adaptasi: latihan menyebabkan terjadinya proses adaptasi pada organ tubuh
d.      Beban lebih: beban latihan harus mencapai atau melampaui sedikit di atas ambang rangsang
e.       Progresif: pelaksanaan latihan dilakukan dari yang mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke khusus, bagian ke keseluruhan, ringan ke berat, dan dari kuantitas ke kualitas, serta dilaksanakan secara ajeg, bertahap, cermat, berkontinyu, dan tepat
f.       Spesifik: prinsip spesifikasi sistem energi dan unsur-unsur harus spesifik yang dibutuhkan oleh cabang olahraga
g.      Variasi: latihan yang baik harus disusun secara variatif
h.      Pemanasan dan pendinginan: Tujuan dari pemanasan dan pendinginan adalah menghindari dari cidera dalam olahraga
8.      Tujuan Latihan adalah untuk membantu para Pembina, pelatih, guru olahraga agar dapat menerapkan dan memiliki kemampuan konseptual serta keterampilan dalam membantu mengungkap potensi olahragawan mencapai prestasi puncak. Sedangkan sasaran latihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan dalam mencapai prestasi puncak.
9.      System energy aerobic adalah serentetan reaksi kimiawi dalam pelaksanaanya membutuhkan oksigen yang dihirup dari udara luar. Sedangkan anaerobic adalah serentetan reaksi kimiawi yang tidak memerlukan adanya oksigen.
10.  Pengertian ketahanan adalah kemampuan organ tubuh dalam melawan kelelahan selama berlangsungnya aktivitas kerja. Tujuan latihan ketahanan adalah meningkatkan kemampuan olahraga agar dapat mengatasi kelelahan selama aktivitas kerja berlangsung.
11.  Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Pengertian secara fisiologis adalah kemampuan neoromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam.
12.  Macam-macam kontraksi otot adalah
a.       KONTRAKSI ISOMETRIK: Ketegangan otot pada saat memanjang, sehingga panjang otot dalam keadaan tetap atau tidak berubah tetapi berkontraksi.
b.      KONTRAKSI ISOTONIK: meningkatnya ketegangan otot pada saat kontraksi yang melibatkan otot persendian dan anggota badan.
c.       KONTRAKSI ISOKINETIK: kontraksi otot yang terjadi terus menerus tanpa relaksasi.
13.  Komponen kecepatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menjawab rangsang dalam waktu secepat mungkin. Kecepatan adalah perpaduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langkah. Prinsip melatihkan kecepatan adalah pemanasan yang cukup, atlet tidak dalam keadaan lelah, diberikan pada awal latihan, bervariasi, intensitas rangsang, durasi rangsang, volume rangsang, frekuensi, dan waktu istirahat.
14.  Koordinasi merupakan kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat agar dapat mencapai satu tugas fisik (Grana dan Kalenak, 1991: 253). Koordinasi merupakan paduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien. Macam-macam koordinasi adalah koordinasi umum kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan secara simultan pada saat melakukan sesuatu gerak dan koordinasi khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan dengan kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara simultan.
15.  Dalam ruang lingkup keolahragaan sangat dibutuhkan kondisi fisik yang baik. Mengingat kajian dalam ilmu keolahragaan berhubungan dengan gerak manusia, sedangkan kondisi fisik merupakan ilmu untuk meningkatkan kualitas gerak, keterampilan, fungsi organ agar menjadi lebih berkualitas.


Minggu, 06 November 2016

TKJI

APA ITU TKJI

TKJI adalah kependekan dari Tes Kebugaran Jasmani Indonesia. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak menurut usia. sebenarnya tidak hanya TKJI yang digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak. Namun TKJI dinilai mampu mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya. berikut adalah prosedur dari tes kebugaran jasmani indonesia:

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) 

A. Rangkaian Tes
      Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
1.      Untuk putra terdiri dari :
a.   lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b.  gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik
c.   baring duduk (sit up) selama 60 detik
d.  loncat tegak (vertical jump)
e.   lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1200 (usia 16-19 tahun)

2.      Untuk putri terdiri dari :
a.   lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b.  gantung siku tekuk ( tahan pull up) selama 60 detik
c.   baring duduk (sit up) selama 60 detik
d.  loncat tegak (vertical jump)
e.   lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1000 (usia 16-19 tahun)

B. Kegunaan Tes
      Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).

C. Alat dan Fasilitas
      1.  Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin
      2.  Stopwatch
      3.  Bendera start
      4.  Tiang pancang
      5.  Nomor dada
      6.  Palang tunggal untuk gantung siku
      7.  Papan berskala untuk papan loncat
      8.  Serbuk kapur
      9.  Penghapus
      10. Formulir tes
      11. Peluit
      12. Alat tulis dll

D. Ketentuan Tes
      TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
      Pertama     : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun) / 60 meter (usia 16-19 tahun)
      Kedua       : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)
-  gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)
      Ketiga       : Baring duduk (sit up)
      Keempat    : Loncat tegak (vertical jump)
      Kelima       : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun

E.  Petunjuk Umum
      1. Peserta
          a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
          b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
          c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
          d. Melakukan pemanasan (warming up)
          e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
          f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.
     

      2. Petugas
          a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
          b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes

F. Petunjuk Pelaksanaan Tes   
    1. Lari 50 / 60 Meter
        a. Tujuan
            Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
        b. Alat dan Fasilitas
            1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 / 60 meter
            2) Bendera start
            3) Peluit
            4) Tiang pancang
            5) Stop watch
            6) Serbuk kapur
            7) Formulir TKJI
            8) Alat tulis
        c. Petugas Tes
            1) Petugas pemberangkatan
            2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes

        d. Pelaksanaan
            1) Sikap permulaaan
                Peserta berdiri dibelakang garis start
            2) Gerakan
                a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
                b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
            3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
                a) mencuri start
                b) tidak melewati garis finish
                c) terganggu oleh pelari lainnya
                d) jatuh / terpeleset
            4) Pengukuran waktu
                Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis
                Finish
            5) Pencatat hasil
                1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
                2) waktu dicatat satu angka dibelakang koma       

2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
        a) Tujuan
  Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
        b) Alat dan fasilitas
1) lantai rata dan bersih
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
    peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

        d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik (Untuk Putra)
            1) Sikap permulaan
    Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
    tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak
    kepala

                                                                                                           


             2) Gerakan (Untuk Putra)
a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh
    atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4) kemudian kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.
c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa  istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.


3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
           b) pada waktu mengangkat badan, dagu tidak   menyentuh palang tunggal
c)  pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus


e) Pencatatan Hasil
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
      2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap
           sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
3)  Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha,
    diberi nilai nol (0).
f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.
            1) Sikap perrnulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
   selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala (Lihat gambar)

            2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai
sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal (Iihat gambar)
                          Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)

        g) Pencatatan Hasil
            Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).



    3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
        a. Tujuan
            Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

        b. Alat dan fasilitas
            1) lantai / lapangan yang rata dan bersih
            2) stopwatch
            3) alat tulis
            4) alas / tikar / matras dll

        c. Petugas tes
            1) pengamat waktu
            2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

        d. Pelaksanaan
            1) sikap permulaan
                a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua jari-
                    jarinya diletakkan di belakang kepala.


 







                b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.

            2) Gerakan
                a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya
                    menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
                b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik



        e. Pencatatan Hasil
            1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
                - pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
                - kedua siku tidak sampai menyentuh paha
                - menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
            2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
                sempurna selama 60 detik
            3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)

    4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
        a. Tujuan
            Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif

        b. Alat dan Fasilitas
            1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang
                rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm.
            2) Serbuk kapur
            3) Alat penghapus papan tulis
            4) Alat tulis

        c. Petugas Tes
            Pengamat dan pencatat hasil
       
        d. Pelaksanaan Tes
            1) Sikap permulaan
                a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium karbonat
                b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan / kiri
                badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan
                ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.





            2) Gerakan
                a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke
                    belakang
         







                    Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan
                    yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
                b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain

          e. Pencatatan Hasil
1)      Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2)      Ketiga selisih hasil tes dicatat
3)      Masukkan hasil selisih yang paling besar

      5. Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16-19 Tahun) Untuk Putra dan Tes
          Lari 800 meter (13-15 Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri
          a. Tujuan
              Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernafasan

          b. Alat dan Fasilitas
            1) Lintasan lari
            2) Stopwatch
            3) Bendera start
            4) Peluit
            5) Tiang pancang
            6) Alat tulis


        c. Petugas Tes
            1) Petugas pemberangkatan
            2) Pengukur waktu
            3) Pencatat hasil
            4) Pengawas dan pembantu umum

        d. Pelaksanaan Tes
            1) Sikap permulaan
                Peserta berdiri di belakang garis start
        2) Gerakan
            a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari


                           


                b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish




          e. Pencatatan Hasil
              1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat
                  Melintasi garis finish
              2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik.
                  Contoh :  3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12” 

G. Tabel Nilai TKJI

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15 Tahun)

Nilai
Lari
50 meter
Gantung angkat tubuh
Baring duduk
Loncat tegak
Lari
1000 meter
Nilai
5
S.d – 6,7”
16 - Keatas
38 - Keatas
66 Keatas
s.d – 3’04”
5
4
6.8” – 7,6”
11 – 15
28 – 37
53 – 65
3’05” – 3’53”
4
3
7,7” – 8,7”
6 – 10
19 – 27
42 – 52
3’54” – 4’46”
3
2
8,8” – 10,3”
2 – 5
8 – 18
31 – 41
4’47” – 6’04”
2
1
10,4”- dst
0 – 1
0 – 7
0 - 30
6’05” - dst
1



Tabel Nilai TKJI
 (Untuk Putra Usia 16-19 Tahun)

Nilai
Lari
60 meter
Gantung angkat tubuh
Baring duduk
Loncat tegak
Lari
1200 meter
Nilai
5
S.d – 7,2”
19 - Keatas
41 - Keatas
73 Keatas
s.d – 3’14”
5
4
7.3” – 8,3”
14 – 18
30 – 40
60 – 72
3’15” – 4’25”
4
3
8,4” – 9,6”
9 – 13
21 – 29
50 – 59
4’26” – 5’12”
3
2
9,7” – 11,0”
5 – 8
10 – 20
39 – 49
5’13” – 6’33”
2
1
11,1” dst
0 - 4
0 – 9
38 dst
6’34” dst
1



Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 13 -15 Tahun)

Nilai
Lari
50 meter
Gantung Siku Tekuk
Baring duduk
Loncat tegak
Lari
800 meter
Nilai
5
S.d – 7.7”
41” - Keatas
28 - Keatas
50 Keatas
s.d – 3’06”
5
4
7.8” – 8,7”
22” – 40”
19 – 27
39 – 49
3’07” – 3’55”
4
3
8,8” – 9,9”
10” – 21”
9 – 18
30 – 38
3’56” – 4’58”
3
2
10,0” – 11,9”
3” – 9”
3 – 8
21 – 29
4’59” – 6’40”
2
1
12,0”- dst
0” – 2”
0 – 2
0 - 20
6’41” - dst
1


Tabel Nilai TKJI
 (Untuk Putri Usia 16-19 Tahun)

Nilai
Lari
60 meter
Gantung Siku Tekuk
Baring duduk
Loncat tegak
Lari
1000 meter
Nilai
5
S.d – 8,4”
41” - keatas
28 Keatas
50 Keatas
S.d – 3’52”
5
4
8,5” – 9,8”
22” – 40”
20 – 28
39 – 49
3’53” – 4’56”
4
3
9,9” – 11.4”
10” – 21”
10 – 19
31 – 38
4’57” – 5’58”
3
2
11,5” – 13,4”
3” – 9”
3 – 9
23 – 30
5’59” – 7’23”
2
1
13,5” dst
0” – 2”
0 – 2
22 dst
7’24” dst
1
H. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)

No
Jumlah nilai
Klasifikasi Kesegaran Jasmani
1.
22 – 25
Baik sekali          ( BS )
2.
18 – 21
Baik                    ( B )
3.
14 – 17
Sedang                ( S )
4.
10 – 13
Kurang                ( K )
5.
5 – 9
Kurang sekali        ( KS )



















I. Formulir TKJI
   
FORMULIR TKJI
Nama                  :…………………………………............................
Jenis Kelamin    : Laki-laki / Perempuan *
No Dada             :……………………………………………………
Usia                     :………………Tahun
Nama Sekolah    :……………………………………………………
No
Jenis Tes
Hasil
Nilai
Keterangan
1

2



3

4





5

Lari 50 / 60 meter *

Gantung :
a)      Siku tekuk
b)     Angkat Tubuh

Baring Duduk 60 detik

Loncat Tegak
-      Tinggi raihan : ……….cm
-      Loncatan I : ………….cm
-      Loncatan II : …………cm
-      Loncatan III : ………   cm

Lari 800/ 1000 / 1200 meter *

……….detik


……….detik
………....kali

…………kali





……….....cm

……....menit
……….detik
….


….
….

….





….


….
…………………………


…...…………………….
........................................

…………………………





……………………….


………………………….
6
Jumlah Nilai ( tes 1 + tes 2 + tes 3 + tes 4 + tes 5 )


7
Klasifikasi Tingkat Kesegaran Jasmani
* coret yang tidak perlu
                                                                                                            Petugas Tes,


                                                                                                            ………………………..