BAB
I
PENDAHULUAN
Aktivitas
fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga
secara sederhana yang sangat penting bagi pemeliharaan fisik, mental, dan
kualitas hidup sehat ( webmaster @ promosi kesehatan.com : 04 oktober 2005).
Beberapa pakar mempunyai pengertian tentang aktivitas fisik, antara lain
menurut Sunita Almatsier (2003 : 144) mengatakan bahwa aktivitas fisik dapat
didefinisikan sebagai gerakan fisik yang dilakukan oleh otot dan sistem
penunjangnya. Menurut Dedi Subardja ( 2004 : 50) aktivitas fisik dapat
didefinisikan sebagai gerakan fisik sebagai suatu akibat dari konstraksi otot
skelet. Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang hampir disetiap waktunya
dilakukan manusia. Dalam aktifitas fisik terdapat unsur – unsur yang mungkin
tidak diketahui manusia pada kegunaanya dan jenisnya. Persepsi dari setiap
orang setiap tubuh bergerak merupakan aktifitas fisik, dan pengertian itu
disamakan dengan olahraga. Padahal dalam aktivitas fisik terdapat banyak macam
– macam tujuan dari aktifitas fisik tersebut. Setiap aktifitas fisik mempunyai
tujuan yang berbeda – beda pula. Di kehidupan sehari – hari aktifitas fisik
mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan. Seluruh orang melakukan
aktifitas fisik untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Tanpa ada aktifitas
fisik maka manusia tidak mampu berkarya dalam menjalani kehidupannya.
Setiap
manusia dalam tiap harinya selalu melakukan aktifitas fisik. Namun hal yang
membedakan antar aktifitas fisik adalah pelaksanaanya dan tujuan dari aktifitas
fisik tersebut. Dalam kehidupan sehari – hari aktifitas fisik dapat memberikan
tujuan sebagai gerak tubuh. Dimana gerak tubuh sendiri dapat dibedakan gerak
karya dan gerak olahraga. Gerak karya tidaklah terprogram dan tidak terukur,
namun gerak olahraga terprogram, terencana dan terukur. Gerak olah raga sendiri
mempunya tujuan atau fungsi yang salah satunya olahraga kompetitif dimana
didalamnya terdapat unsur prestasi dan performa. Sedangkan untuk gerak karya
hanya sebagai gerak yang dilakukan manusia sehari – hari untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
AKTIFITAS FISIK (OLAHRAGA) DAN PERFORMA
Aktivitas
fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang
sangat penting bagi pemeliharaan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar.
Dalam kehidupan sehari – hari setiap orang (individu) melakukan berbagai
aktifitas fisik dimana sebagian aktifitas tersebut telah menjadi rutinitas
kesehariannya. Beberapa pakar mempunyai pengertian
tentang aktivitas fisik, antara lain menurut Sunita Almatsier (2003 : 144)
mengatakan bahwa aktivitas fisik dapat didefinisikan sebagai gerakan fisik yang
dilakukan oleh otot dan sistem penunjangnya. Menurut Dedi Subardja ( 2004 : 50)
aktivitas fisik dapat didefinisikan sebagai gerakan fisik sebagai suatu akibat
dari konstraksi otot skelet. Dalam setiap aktifitas fisik akan
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori) untuk pencapaian
suatu tujuan tertentu. Misalnya berjalan, mencuci, olahraga, bersepeda,
memasak, menyapu lantai dan masih banyak lagi aktifitas fisik yang dilakukan
sehari – hari. Dari beberapa pengertian yang
dikemukakan aktivitas fisik merupakan suatu kondisi yang memerlukan tingkatan
gerakan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan energi yang dikeluarkan, sehingga
kalori per jam akan berkurang tergantung tingkat aktivitasnya.
Dalam
melakukan aktifitas fisik walaupun mengeluarkan tenaga dan energi mempunyai
manfaat yang dapat dilihat dari segi fisik dan psikologis. Dengan pelaksanaan
aktifitas fisik yang teratur selama sekurang – kurangnya 30 menit dan
dilaksanakan dengan benar, maka aktifitas fisik dapat memberikan segi positif
dalam kehidupan manusia. Manfaat dari aktifitas fisik adalah dibawah ini:
1. Manfaat
Fisik/ Biologis
a. Menjaga
tekanan darah agar stabil dalam batas normal
b. Meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit
c. Menjaga
berat badan yang ideal
d. Menguatkan
tulang dan otot
e. Meningkatkan
kelenturan tubuh
f. Meningkatkan
kebugaran tubuh
2. Manfaat
Psikis/ Mental
a. Mengurangi
stress
b. Meningkatkan
rasa percaya diri
c. Membangun rasa
sportifitas
d. Memupuk
tanggung jawab
e. Membangun
kesetiakawanan sosial
Salah
satu dari aktifitas fisik yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
menjaga kebugaran adalah olahraga. Olahraga termasuk dalam aktifitas fisik yang
mampu memberi sumbangan yang cukup besar dari segi kesehatan, kebugaran, dan
psikologis jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur latihan.
Dibawah ini cara melakukan aktifitas fisik dengan benar adalah:
1. Lakukan
aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
2. Awali
aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
3. Lakukan
gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang.
4. Jika
sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, frekuensi dan intensitasnya
dapat ditambah atau ditingkatkan.
5. Lakukan
secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai
dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.
Olahraga
adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani. (http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/panduan-kesehatan-olahraga.pdf). Sebenarnya olahraga
mempunyai pengertian yang sangat banyak. Tergantung dari tujuan utama
pelaksanaan olahraga itu sendiri. Menurut KDI Keolahragaan (2000) dilihat dari
tujuan dan kegiatannya olahraga dapat diidentifikasi sebagai berikut:
·
Olahraga pendidikan
·
Olahraga kesehatan
·
Olahraga rekreatif
·
Olahraga rehabilitatif
·
Olahraga kompetitif
Olahraga itu
sendiri pada hakikatnya bersifat netral dan natural, namun masyarakatlah yang
kemudian membentuk dan memberi arti terhadapnya. Sesuai dengan fungsi dan
tujuannya, olahraga dapat dirinci sebagai berikut.
·
Olahraga pendidikan adalah proses
pembinaan menekankan penguasaan keterampilan dan ketangkasan berolahraga
termasuk juga pembinaan nilai-nilai kependidikan melalui pembekalan pengalaman
yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses sosialisasi melalui dan ke
dalam olahraga.
·
Olahraga kesehatan adalah jenis
kegiatan olahraga yang lebih menitikberatkan pada upaya mencapai tujuan
kesehatan dan fitnes yang tercakup dalam konsep well-being melalui
kegiatan olahraga.
·
Olahraga rekreatif adalah jenis
kegiatan olahraga yang menekankan pencapaian tujuan yang bersifat rekreatif
atau manfaat dari aspek jasmaniah dan sosial-psikologis.
·
Olahraga rehabilitatif adalah jenis
kegiatan olahraga, atau latihan jasmani yang menekankan tujuan yang bersifat
terapi atau aspek psikis dari perilaku.
·
Olahraga kompetitif adalah jenis
kegiatan olahraga yang menitikberatkan peragaan performa dan pencapaian
prestasi maksimal yang biasanya dikelola oleh organisasi olahraga formal, baik
nasional maupun internasional (KDI Keolahragaan, 2000: 10-11).
Karena
karakteristik olahraga semakin kompleks, selain mengandung muatan
bio-psiko-sosio-kutural-antropologis dan juga teknologis (techno-sport)
serta respon lingkungan (eco-sport), maka amat sukar menetapkan sebuah
batasan. Namun demikian dapat diidentifikasi ciri yang bersifat umum (common
denominator) sebagai berikut:
1.
Olahraga merupakan subsistem dari
bermain: pelaksanaan secara sukareka tanpa paksaan;
2.
Olahraga berorientasi pada dimensi
fisikal: kegiatan itu merupakan peragaan keterampilan fisik;
3.
Olahraga merupakan kegiatan riil,
bukan ilusi atau imajinasi;
4.
Olahraga, terutama olahraga
kompetitif, menekankan aspek performa dan prestasi sehingga di dalamnya
terlibat unsur perjuangan, kesungguhan, dan faktor surprise sebagai
lawan dari faktor untung-untungan sehingga performa itu dicapai melalui usaha
pribadi;
5.
Olahraga berlangsung dalam suasana
hubungan sosial dan bersifat kemanusiaan, bukan membangkitkan naluri rendah,
bahkan justru membangun solidaritas;
6.
Olahraga harus bermuara pada upaya
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan total (wellness) (KDI
Keolahragaan, 2000: 11-12).
2.
HUBUNGAN
AKTIFITAS FISIK TERHADAP PEFORMA
Hubungan
antara aktifitas fisik dan performa adalah aktifitas fisik yang disini dengan
kata lain olahraga memberikan sumbangan yang besar dalam performa manusia.
Walaupun dengan proses latihan yang akan memberikan aktifitas fisik tersebut
menuju performa yang diharapkan. Dengan kata lain aktifitas fisik mempunyai
peran dalam setiap performa manusia diberbagai bidangnya. Aktifitas fisik
memberikan peran pada performa manusia dalam kehidupan sehari – hari dan cabang
olahraga. dalam kehidupan sehari – hari keuntungan melakukan aktifitas fisik
secara teratur adalah:
1. Terhindar
dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi,
kencing manis, dan lain-lain.
2. Berat
badan terkendali.
3. Otot
lebih lentur dan tulang lebih kuat.
4. Bentuk
tubuh menjadi ideal dan proporsional.
5. Lebih
percaya diri.
6. Lebih
bertenaga dan bugar.
7. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi
lebih baik
Sedangkan
dalam bidang olahraga terutama dalam olahraga kompetitif yang menekankan aspek
performa dan prestasi, maka terdapat unsur perjuangan, dan faktor surprise,
sebagai lawan dari faktor untung – untungan sehingga performa itu dicapai
melalui usaha pribadi. Maka olahraga yang mengandung unsur kompetitif dalam
pencapaian suatu performa yang diharapkan olaharaga (aktifitas fisik) tidak
semata – mata bisa diwujudkan. Hal tersebut diperlukan proses perubahan dan
pembentukan tubuh agar bisa memberikan performa yang diinginkan. Dalam hal ini
maka prinsip latihan dan aspek – aspek latihan yang memberikan peran dalam
mewujudkan performa yang diinginkan. Olahraga kompetitif mempunyai unsur
perjuangan didalamnya, dengan kata lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan
diperlukan tahap – tahap dan harus dilakukan secara sungguh – sungguh agara
tercapai tujuan tersebut. Untuk atlet diperlukan latihan yang terprogram sesuai
dengan prinsip – prinsip latihan untuk mencapai prestasi puncak. Dalam hal ini
pelatih sangat berperan penting dalam proses latihan. Disamping sebagai
motivator pelatih juga berperan sebagai supir yang mengantarkan atlet menuju
terminal prestasi puncak. Pelatih, seperti telah disinggung di atas, bukan
sekedar instruktur olahraga yang memberitahukan atlet cara – cara untuk
melakukan gerakan tertentu dala olahraga. Pelatih juga merupakan tokoh panutan,
guru, pembimbing, pendidik, pemimpin, bahkan tak jarang menjadi tokoh model
bagi atletnya. Pelatih sendiri juga mungkin meniru gaya pelatih lain atau
pelatih senior yang melatih dirinya. Ada pepatah asing yang mengatakan
"monkey see, monkey do", artinya apa yang dilihat, itulah yang
dikerjakan.
Akan
tetapi bagi atlit-atlit yang tidak berkompetensi, olahraga
melebihi takaran yang dianjurkan tidak akan banyak bermanfaat, bahkan
memungkinkan terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan seperti cedera. Karena
olahraga yang bermanfaat jika memenuhi takaran yang sesuai dengan:
1. Intensitas
Intensitas latihan adalah kerasnya
latihan yang dilakukan, khususnya latihan yang bersifat aerobik. Takaran
intensitas latihan adalah yang paling penting harus dipenuhi. Intensitas
latihan dapat dilakukan dengan menghitung denyut nadi. Saat melakukan latihan
olahraga, denyut nadi sedikit demi sedikit naik. Jumlah denyut permenit dapat
dipakai sebagai ukuran, apakah intensitas latihan yang dilakukan cukup atau
belum, atau melampaui batas kemampuan. Denyut nadi maksimal (DNM) yang boleh
dicapai pada waktu melakukan olahraga adalah 220- umur (dalam tahun).
Intensitas latihan pada olahraga kesehatan harus dapat mencapai denyut denyut
nadi antara 60-80% dari DNM. Latihan dilakukan sampai berkeringat dan bernapas
dalam, tanpa timbul sesak napas atau timbul keluhan seperti nyeri dada, pusing
(Giam,Teh, 1992).
2. Lamanya
latihan
Lamanya
latihan merupakan hal yang perlu diperhatikan, Jika intensitas latihan lebih
tinggi maka waktu latihan dapat lebih pendek, Sebaliknya jika intensitas
latihan lebih kecil maka waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya
latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan, lebih
lama lebih baik. Latihan-latihan tidak akan efisien, atau kurang membuahkan
hasil, jika kurang dari takaran tersebut.
3. Frekuensi
latihan
Frekuensi
latihan berhubungan erat dengan intensitas latihan dan lama latihan. Beberapa
penelitian menyimpulkan bahwa latihan paling sedikit tiga hari perminggu, baik
untuk olahraga kesehatan maupun olahraga prestasi. Hal ini disebabkan ketahanan
seseorang akan menurun setelah 48 jam tidak melakukan latihan. Jadi, diusahakan
sebelum ketahanan menurun harus sudah berlatih lagi.
Dalam
penampilan olahraga (performance)
aspek – aspek yang berpengaruh bukan hanya lama dan tidaknya latihan. Dalam
latihan didalamnya terdapat kualitas, kuantitas, dan banyak lagi yang dapat
mempengaruhi kinerja tubuh maupun hasil latihan tersebut. Menurut teori latihan
prestasi tidak dapat dicapai melalui jalan pintas maupun waktu jangka pendek
dan tidak bisa lepas dari peran pelatih. Untuk menuju prestasi puncak
diperlukan latihan yang terprogram, terukur, berkontinyu, dan terorganisir.
Untuk memperoleh prestasi yang optimal perlu disusun perencanaan program
latihan yang didalamnya diselaraskan dengan periode persiapan, periode
pertandingan, dan transisi. Dalam satu periode banyak faktor – faktor yang
mempengaruhi kualitas latihan dan hasil latihan. Karena disetiap periodisasi
sesi latihan akan dibeda – bedakan menurut tujuan dari latihan itu sendiri.
Tidak
lepas dari konteks olahraga kompetitif, aktifitas jasmani juga berperan dalam
performa dalam prestasi. Prestasi dalam bidang olah raga maupun prestasi dalam
kehidupan sehari – hari. Mengingat manfaat olahraga sendiri yang sangat
mendasar adalh membuat badan sehat. Bisa dipahami secara non konteks, jika
badan kita sehat maka kegiatan yang berbentuk apa saja bisa kita lakukan. Atau
jika badan kita bugar, setelah melakukan satu kegiatan badan masih dapat
melakukan kegiatan yang lainnya. Hal ini sebagai dasar pengertian perforna
olahraga. Setelah hal tersebut dicapai maka maka fungsi olahraga yang lainnya
dapat kita pahami. Hubungan olahraga dengan performa dapat dilihat dari fungsi
dan tujuan olahraga. Selain membuat badan kita sehat olahraga mampu membuat
percaya diri penampilan tubuh. Pria maupun wanita sangat perlu penampilan yang
proposional dalam kehidupan sehari – hari.
BAB
III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Aktifitas
fisik memberikan sumbangan yang positif dalam performa manusia dalam mencapai
tujuan. Melihat dari tujuan – tujuan aktifitas fisik (olahraga) yang terdiri
dari olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga kesehatan, olaharaga
rehabilitatif, dan olahraga kompetitif maka aktifitas fisik tersebut memberikan
peran penting dalam pencapaian performa yang diharapkan. Dalam kehidupan sehari
– hari aktifitas fisik memberikan sumbangan dalam mencapai kebutuhan dan
tujuannya. Sedangkan dalam olahraga yang kompetitif, aktifitas fisik berperan
untuk mencapai puncak prestasi.
DAFTAR
PUSTAKA
KDI-Keolahragaan. 2000. Ilmu Keolahragaan Dan Rencana
Pengembangan. Jakarta Pusat: Departemen Pendidikan Nasional.
Numpang komentar ya gan,
BalasHapusSaya ingin memberitahukan informasi mengenai tentang Ayam-ayaman.
Bagi para Botoh pemula yang ingin belajar cara ternak ayam, merawat ayam, menjadi ayam lebih kuat.
Anda Bisa Mengunjungi Artikel Sabung Ayam Dipersembahkan Oleh tajenonline.net
Memberikan Pakan Ayam Bangkok Berdasarkan Umur
https://tajenonline.net/memberikan-pakan-ayam-bangkok-berdasarkan-umur/
Anda Juga Bisa Melakukan Chatting Langsung Di Whatsapp Kami +62-8122-222-995
Terima Kasih Sudah Membaca Komentar Saya